Kehidupan Masyarakat Bangka Belitung Dan Kritik Terhadap Ekonomi di Negara Indonesia
Di pulau timah ini, yaitu pulau Bangka Belitung
sebagian besar mayoritas penduduknya adalah Melayu dan Chinese, dan sebagian
besar penduduknya menggunakan kendaraan roda dua. Walaupun terkesan mempunyai
banyak perbedaan dalam Agama, berbahasa, suku, budaya, tetapi kehidupan
Masyarakat di Pulau Bangka Belitung tetaplah rukun dan memiliki toleransi yang
kuat terhadap orang lain, bahkan dikenal oleh masyarakat dari luar bahwa
masyarakat Bangka Belitung ramah tamah dan menyenangkan. Hal itu bukanlah hanya
sekedar berita bohong atau tipuan, nyatanya saat terjadi peristiwa menggemparkan
pada tahun 1998 di Indonesia pada saat terjadi revolusi dari orde baru menuju
reformasi, keadaan di Indonesia sangatlah memprihatin dan banyak terjadi
kerusuhan dan aksi membunuh (terutama di Pulau Jawa). Keadaan pada saat itu di
Pulau Bangka Belitung sangatlah berbeda, masyarakat Bangka Belitung bersikap
seperti biasanya yaitu saling menjaga kerukunan dan hidup damai. Saat itu sudah
membuktikan bahwa kerukunan dan sikap tolerangi di masyarakat Bangka Belitung
sudah menjadi kebiasaan dan budaya turun temurun di sesamanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar